Gema #KampusBersamaPalestina Di Kampus UIN Jakarta

Ciputat, Tangerang Selatan – Halte Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta kembali ramai dengan aksi pekanan solidaritas Palestina “Jumatan Sore-Sore” bertajuk #KampusBersamaPalestina pada Selasa (27/5/2025), yang biasanya dilaksanakan setiap Jumat. Terkait pengalihan hari dari Jumat ke Selasa menurut dinamisator aksi, Ammar Al Faruq, adalah soal cuaca meski perlengkapan aksi sudah siap.

“Tidak terlaksananya aksi pada Jumat karena kondisi cuaca kurang mendukung dengan hujan yang terus-menerus mengguyur Ciputat. Kami berharap hujan yang awet itu menjadi rahmat atas segala niat untuk mendukung Palestina,” ujar Ammar.

Dengan membawa poster dan bendera Palestina, peserta menyuarakan kecaman terhadap agresi militer Israel dan menyerukan penghentian penjajahan. Aksi damai ini diisi dengan orasi kemanusiaan, doa bersama, serta seruan solidaritas untuk rakyat Palestina yang selama bertahun-tahun hidup di bawah blokade dan tekanan.

“Desakan untuk membuka blokade agar bantuan bisa datang ke Palestina saja diserukan oleh paus yang baru saja terpilih, Paus Leo XIV, yang berasal dari latar belakang agama yang berbeda. Dari sini, orang-orang di luar sana harus membuka mata bahwa membela Palestina bukan soal agama, tetapi soal kemanusiaan,” ucap Ammar.

Beberapa peserta aksi berorasi menyatakan keresahannya akan diamnya masyarakat di tengah pengeboman membabi buta yang dilakukan oleh zionis Israel. Mereka adalah Alfianti Putri dari program studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI), Faiq Azzam Muzhaffir Prodi Ilmu Hukum, Sayyid Ahmad Muzzammil Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), dan Muhammad Rafli Prodi Dirasat Islamiyah.

Orasi pertama disampaikan oleh Alfianti. Ia menggemakan orasinya di depan mikrofon bahwa pada setiap jam yang berlalu, perempuan dan anak-anak Palestina terbunuh. Mereka bukan sekadar angka, tetapi nyawa yang dihapus, oleh media, oleh dunia.

“Perlu diingat! Generasi Palestina bukan hanya korban, mereka adalah jiwa yang berjuang. Mereka bukan hanya angka, mereka adalah manusia seperti kita. Di Indonesia, kita bisa bermimpi. Mereka hanya bisa bertahan hidup,” serunya.

Orator lain, Faiq, membuka kembali ingatan tentang luka Palestina. Seperti pembantaian, penindasan, dan penyebutan semacamnya yang terus dilakukan zionis biadab Israel membuat trauma para warga Palestina. Rumah-rumah dibombardir, bahkan akses kesehatan dihancurkan. Semuanya kelak membuat para anak kehilangan orang tua dan sebaliknya, para istri kehilangan suami dan sebaliknya, dan seterusnya.

Orasi dilanjutkan oleh salah satu peserta aksi lainnya, Rafli. “Kehadiran kami sebagai bentuk rasa ekspresif akan kepedulian terhadap saudara kita yang ada di Palestina sana. Maka, kami di sini berdiri untuk mengajak seluruh masyarakat agar sadar bahwa saudara kita di Palestina masih dalam keadaan tidak baik-baik saja. Kami pun mendesak agar pemerintah Indonesia memberikan langkah konkretnya untuk mewujudkan perdamaian abadi di dunia internasional.”

  • Related Posts

    Aksi Solidaritas Palestina di UIN Jakarta Beralih Hari, Suarakan Kemanusiaan.

    Ciputat, Tangerang Selatan – Halte Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta kembali menjadi pusat aksi solidaritas untuk Palestina. Kegiatan pekanan bertajuk “Jumatan Sore-Sore” dengan tema #KampusBersamaPalestina yang biasanya diadakan setiap Jumat,…

    Mahasiswa UIN Jakarta kembali Gelar Aksi Pekanan Solidaritas Palestina di Hari Nakba ke-77

    Ciputat, Tangerang Selatan, 16 Mei 2025 — mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta kembali turun ke jalan dalam aksi pekanan solidaritas Palestina yang dilaksanakan pada Jumat (16/5) di…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *